Cara Merawat

Porang : Manfaat, Harga dan Cara Budidaya

Apa itu porang dan apa saja kandungan dan manfaatnya?

Porang adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam famili Araceae. Nama ilmiahnya adalah Amorphophallus muelleri Blume. Porang memiliki bentuk yang unik, yaitu batang yang pendek dan tebal, daun tunggal yang besar dan lebar, dan bunga yang berbau busuk. Porang tumbuh di hutan-hutan tropis di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Porang memiliki kandungan utama yang bernama glucomannan, yaitu serat larut air yang terdapat di dalam umbinya. Glucomannan memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun industri. Beberapa manfaat dari glucomannan adalah :

  • Meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, menstabilkan gula darah, dan menurunkan berat badan.
  • Membantu mengatasi sembelit, wasir, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
  • Meningkatkan kelembaban, elastisitas, dan kehalusan kulit, serta mengurangi keriput, jerawat, dan flek hitam.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah infeksi, dan mempercepat penyembuhan luka.
  • Meningkatkan kualitas rambut, mengurangi rontok, dan mencegah ketombe.
  • Meningkatkan fungsi seksual, meningkatkan kesuburan, dan mengatasi disfungsi ereksi.
  • Meningkatkan kinerja otak, memperbaiki memori, dan mencegah demensia.
  • Meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, dan meningkatkan mood.
  • Meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi limbah.
  • Meningkatkan viskositas, tekstur, dan rasa makanan, serta mengurangi kalori, lemak, dan gula.

Bagaimana cara menanam, merawat, dan memanen porang dengan baik dan benar?

Menanam, merawat, dan memanen porang membutuhkan beberapa langkah dan perhatian khusus. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

  • Menanam: Porang dapat ditanam di berbagai jenis tanah, asalkan memiliki drainase yang baik dan pH antara 5,5-6,5. Porang dapat diperbanyak dengan menggunakan umbi, anakan, atau biji. Umbi dapat ditanam dengan jarak tanam 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm, dengan kedalaman 10-15 cm. Anakan dapat ditanam dengan jarak tanam 30 x 30 cm atau 40 x 40 cm, dengan kedalaman 5-10 cm. Biji dapat ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm, dengan kedalaman 2-3 cm.
  • Merawat: Porang membutuhkan penyiraman yang cukup, pemupukan yang sesuai, dan pengendalian hama dan penyakit yang efektif. Penyiraman dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali, tergantung pada kondisi tanah dan cuaca. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau, sebanyak 10-15 ton/ha. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati, seperti bawang putih, kunyit, jahe, atau sereh, yang dicampur dengan air dan disemprotkan ke tanaman.
  • Memanen: Porang dapat dipanen setelah 8-10 bulan setelah tanam, atau ketika daunnya menguning dan layu. Panen dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul, garpu, atau alat lain yang dapat menggali umbi tanpa merusaknya. Umbi yang telah dipanen harus segera dicuci dan dikeringkan, kemudian disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Baca Juga :  Makanan Terbaik untuk Iguana yang Perlu Anda Ketahui

Bagaimana cara mengolah porang menjadi tepung glucomannan yang berkualitas?

Untuk mengolah porang menjadi tepung glucomannan yang berkualitas, Anda perlu melakukan beberapa tahapan, yaitu:

  • Pembersihan: Umbi porang yang telah dipanen harus segera dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang menempel. Kemudian, umbi porang dikupas kulitnya dengan pisau atau alat kupas lainnya.
  • Pengupasan: Umbi porang yang telah dikupas kulitnya kemudian dipotong-potong menjadi ukuran yang sesuai dengan kapasitas penggilingan. Potongan umbi porang direndam dalam larutan natrium klorida (NaCl) 1% selama 20 menit untuk menghambat aktivitas enzim oksidase yang dapat menyebabkan perubahan warna.
  • Pencucian: Potongan umbi porang yang telah direndam dalam larutan NaCl kemudian dibilas dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa larutan dan lendir yang terbentuk. Potongan umbi porang dikeringkan dengan alat pengering kabinet atau sinar matahari.
  • Penggilingan: Potongan umbi porang yang telah kering kemudian digiling dengan mesin penggiling atau blender hingga menjadi bubuk halus. Bubuk umbi porang disaring dengan ayakan untuk memisahkan bagian yang tidak larut.
  • Pemisahan: Bubuk umbi porang yang telah disaring kemudian diekstraksi dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) untuk memisahkan glucomannan dari komponen lainnya. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan gelombang mikro yang dapat memecah ikatan hidrogen antara molekul air dan glucomannan, sehingga glucomannan larut dalam air.
  • Pengeringan: Larutan glucomannan yang dihasilkan dari proses ekstraksi kemudian dikeringkan dengan alat pengering semprot (spray dryer) untuk mengubahnya menjadi serbuk kering. Serbuk glucomannan disaring lagi dengan ayakan untuk memperoleh ukuran partikel yang seragam.
  • Penepungan: Serbuk glucomannan yang telah disaring kemudian dihaluskan lagi dengan mesin penepung atau blender hingga menjadi tepung halus. Tepung glucomannan dikemas dalam kantong plastik atau wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi dan perubahan sifat.
Baca Juga :  Cara Merawat Buah Bit : Panduan Lengkap

Demikianlah cara mengolah porang menjadi tepung glucomannan yang berkualitas.

Berapa harga jual porang dan tepung glucomannan di pasaran?

harga jual porang dan tepung glucomannan bervariasi tergantung pada bentuk dan kualitas produknya. Menurut salah satu sumber1, harga umbi porang segar berkisar antara Rp 3.000-3.500/kg, jika dikeringkan menjadi bentuk chip harganya menjadi Rp 17.500-22.000/kg, sementara apabila diolah menjadi tepung glukomannan, harganya meningkat menjadi sekitar Rp 125.000-150.000/kg. Harga ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan dan pasokan pasar.

Jika Anda ingin membeli porang atau tepung glucomannan secara online, Anda dapat mengunjungi beberapa situs e-commerce yang menawarkan produk tersebut, seperti Tokopedia atau [Bukalapak]. Anda dapat membandingkan harga, kualitas, dan ulasan dari berbagai penjual sebelum memutuskan untuk membeli.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *